Langsung ke konten utama

PEREKAT KASIH

Kepercayaan kita mungkin pernah dikhianati oleh seseorang. Ketika itu terjadi  kita menganggap hubungan yang sudah terbangun bersama  telah hancur. Layaknya pot porselen yang hancur berkeping-keping. Kepingan yang terbentuk bisa berupa kepingan kekecewaan,  luka hati, kepahitan,  kebencian dan  apatis.  Bahkan  ada kepingan yang paling rapuh yaitu dendam.  Disadari atau tidak kepingan-kepingan itu akan menjadi beban bagi hati dan berdampak pada tubuh  dan jiwa.

Sejatinya kepingan-kepingan itu masih bisa disatukan kembali. Seperti menyatukan porselen yang telah pecah,  pada awalnya pasti akan sulit  dan hasilnya tidak memuaskan.   Akan nampak garis-garis batas kepingan yang akan mengurangi  keelokannya.  Namun kekurangan itu akan menjadi indah bila  kasih menjadi perekatnya.
Rekatan kasih diantara kepingan itu membentuk garis  pengampunan, penerimaan serta  belas kasihan. Itu  akan menjadi hiasan indah dalam suatu hubungan yang dipulihkan.
Bangunlah kembali kepercayaan dengan kasih sebagai perekatnya. Karena kasih merupakan pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MALAM ITU DI GETSEMANI

Malam itu di Getsemani Dalam gelap yang memekat Tertikam  kelu berbalut  sedih Terpapar hati  di dera resah Terlukis di tetes air mata darah Malam itu di Getsemani Di hening yang sunyi Diantara sahabat yang terbuai kala harus terjaga Berserah hati meneguk cawan  pahit Demi jiwa-jiwa terhilang Malam itu di Getsemani ciuman palsu tersuguh penanda bagi musuh Namun tikai terlerai oleh jamahan kasih Malam itu di Getsemani Menapak kaki menuju derita Kalvari Menjadi penebus atas segala salah Dan membuat jiwa-jiwa berdosa layak dihadapan-Nya Mengingat malam di Getsemani terurai makna tersadar  hati betapa bernilainya diri ini bagi-Nya   Gempol, 5 April 2012 ----refleksi hati dimalam menjelang Jumat agung

DI BIAS MENTARI PAGI

Dalam kehangatan pagi Di tiap semburat keindahan mentari Tertuai harap Teruntai doa Tergenapi rindu Di biduk perjalanan kalbu. Est, 29 September 2012 Picture by Safril, at Pasuruan 

FILOSOFI BUNGA ANGGREK

Banyak wanita menyukai anggrek karena keindahan bunganya. Bunga anggrek juga lebih tahan lama dibandingkan bunga mawar. Tahukah anda bahwa keindahan dan kekuatannya  tidak dihasilkan dalam waktu singkat? Mulai dari bibit hingga berbunga membutuhkan waktu lama.  Pada setiap fase pertumbuhannya banyak ancaman dari lingkungan yang  dapat membuatnya tidak tumbuh   bahkan mati. Saya pernah mengamati pertumbuhan anggrek Papua dan menantikan munculnya bunga. Saya memberi pupuk dan nutrisi lainnya. Harapannya, agar anggrek Papua cepat berbunga. Sayangnya, bunga itu tidak muncul juga. Saya tidak lagi banyak berharap munculnya bunga anggrek Papua. Setelah 10 tahun berlalu, keindahan bunga anggrek itu dapat saya nikmati. Kadang hal-hal  indah  yang Tuhan janjikan  harus melalui proses  panjang, dan menyakitkan. Hambatan-hambatan yang ada kadang memaksa kita untuk menyerah. Di sisi lain kita melakukan hal-hal dengan maksud mempercepat mendapatkan apa  yang kita inginkan.             Kita tidak bis