bunga kata kita

Aku teringat masa kecilku. Sewaktu masih di Sekolah Dasar aku suka membuat kerajinan tangan. Menyulam salah satunya. Butuh proses yang lama untuk menjadikan sulaman itu sebuah karya yang indah.  Ketekunan dan kesabaran sangat diperlukan.  Bila  memasukkan ke bagian yang tidak benar akan membentuk  gambar yang tidak diinginkan. Kalaupun jadi  hasilnya tidak akan memuaskan.  Aku  bisa menghasilkan sulaman dengan baik karena  mengikuti  pola dan gambar yang sudah ada. Ada dua gambar yang aku buat.  Gadis kecil dan  anjing herder masing-masing seukuran lukisan yang biasa di pajang di dinding. Aneka warna yang dibutuhkan sehingga banyak benang beraneka warna yang harus  kusediakan.  Hidup kita layaknya sulaman. Allah sangat memperhatikan detail polanya. Juga  warna yang dibutuhkan  sehingga terbentuk  gambar yang indah. Tiap detail warna pergumulan yang dituangkan dalam kain kehidupan  itu  dirajut sedemikian rupa  sehingga menghasilkan maha karya yang indah. Itulah anda dan saya. Bersabar

Pagi itu kulihat anggrek papua berbunga kembali.  Satu  tahun setelah berbunga  yang pertama. Perlu waktu lebih lama  dibanding anggrek biasa yang aku punya. Teringat jerih payah dan lelah  dalam merawatnya. Kini kelelahan itu akhirnya terbayar  melihat keindahan bunganya. Penantian memang pekerjaan yang membosankan. Terlebih saat situasi dan kenyataan  tidak bersahabat. Kejenuhan juga mulai mendekat.  Kawan, Jangan putus harap.  Masa depan sungguh ada dan harapan itu tidak akan hilang.  Bergantung hanya kepada Allah, Sang Pengendali Hidup. Jika kita bertekun dan setia dalam penantian  yang diperkenanNya pasti ada berkat indah yang kita dapatkan.  Nantikanlah. 5 Maret 2011

Kupinjamkan ruang hatiku untuk  dukamu Kusediakan telinga batinku untuk nyanyian pilu yang kau lantunkan Membiarkan tetes-tetes itu tumpah di haribaan Ku tahu  kekalutan itu tak akan lama Hanya perlu satu putaran  di lintasan taman hati Dan kekuatan itu akan kau dapatkan kembali Seperti anak panah yang terlepas dari gendewa Melesat menjemput asa. 23 Januari 2012 inspired by "How could an angel break my heart" Tony brixton http://www.youtube.com/watch?v=NK0qW8VcTOQ

Katakanlah  sejujurnya Meski karenanya kehancuran menanti diambang hati Dan kristal-kristal bening bersiap jatuh di kirbat Ilahi Buah kejujuran membuat derita akan berbuah asa Bak buluh yang terkulai ia tak patah Bak pelita yang redup ia tak padam Bak rajawali ia akan kembali terbang  dengan sayap-sayap pengharapan  membawa luka yang perlahan menghilang Jujur meringankan langkah mengurai resah dan melapangkan jalanmu

Diam tak selalu berarti emas Karena diammu menyemai resah Menabur gundah Memupuk butir-butir prasangka Kau isi lumbung hati hampa dengan benih cinta Kau kemas menjadi bingkisan asa berhias  warna Bertabur janji  yang melambungkan rasa Apalah arti jika hanya berakhir dalam diam Diammu tidak menuai kebaikan Diammu bukan emas http://www.youtube.com/watch?v=SvuwTqzl2ws&feature=share