Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

ADVENTUS III : PESAN DI PAGI HARI

Sebuah tulisan dari seorang kawan di komunitas Ring of Fire Adventure menyapa pagiku, di akhir minggu adven ke III. SEMPATKAN BACA 5 MENIT SAJA, PIKIRAN NEGATIF TERNYATA SANGAT TIDAK BAIK BAGI KESEHATAN‬ Begitu kalimat pertama mengawali tulisan panjangnya. ‪Tulisan yang disarikan dari buku The Healing & Discovering the Power of the Water tentang hal-hal negatif yang dapat berdampak tidak baik bagi tubuh. Apa saja hal-hal negatif itu? Ada 13 macam yang ia tuliskan.  Umumnya kita alami dan  menjadi bagian dari hidup kita. ‪ 1) MARAH selama 5 menit akan menyebabkan sistem imun tubuh kita mengalami depresi 6 jam‬ ‪2) DENDAM & MENYIMPAN KEPAHITAN akan menyebabkan imun tubuh kita mati. Dari situlah bermula segala penyakit, seperti stress, kolesterol, hipertensi, serangan jantung, rhematik, arthritis, stroke  (perdarahan / penyumbatan pembuluh darah).‬ ‪3) Jika kita sering membiarkan diri kita STRESS, maka kita sering mengalami gangguan pencernaan. ‪4) Jika kita ser

ADVENTUS I : KURAJUT SYUKUR DAN DOA

Ini hari minggu adven pertama. 30 nopember 2014. Tak pernah terbersit sedikitpun di pikiiran bahwa akan mengawali masa adven tahun ini di rumah sakit, menjaga papa. Bermula dari hilangnya nafsu makan yang akhirnya membuat kondisinya  makin melemah.  Usia yang makin renta dan kurangnya nafsu makan membuat asupan makanan ke dalam tubuh berkurang. Ditambah penyakit diabetes yang diidapnya sejak beberapa tahun silam membuat tubuhnya yang dulu gagah kini menjadi kurus. Kondisi yang melemah memaksa kami untuk membawanya ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Minggu Adven pertama di rumah sakit. Tuhan mengajarku untuk bersyukur dan mengalami kemurahan-Nya melalui peristiwa yang kami alami.  Persekutuan dengan umat, taburan doa untuk kesembuhan, kekuatan dan pemulihan.  Aku melihat betapa indahnya persaudaraan. Bersyukur bahwa keluarga kami dikasihi. Terkadang Tuhan hadapkan pada situasi yang tidak kita inginkan untuk menunjukkan banyak hal. Ia ingin kita menuai hikmah 

OKTOBER BERHIAS SYUKUR

Oktober telah berlalu Terima kasih untuk kuntum-kuntum kebaikan yang merekah menghiasi hari. Untuk tangkai-tangkai pengertian yang tertanam di lubuk hati. Untuk pelajaran kehidupan yang membuatku bertumbuh. Esok, akan selalu ada kuntum-kuntum baru yang siap untuk merekah Entah bersama terik atau dengan rerintik. 1 Nopember 2014

BELAJAR DARI MAMA

Belajar dari mama... tentang kesabaran tentang kelemahlembutan tentang ketekunan dan penguasaan diri Belajar dari mama... tentang mengelola hati menata rasa menyimpan perkara hingga berbuah syukur Belajar dari mama... Arti kasih, yang menutupi segala sesuatu percaya segala sesuatu mengharapkan segala sesuatu dan sabar menanggung segala sesuatu. HAPPY BIRTHDAY, MA 28 Oktober 2014  1:02 WIB

CERITA SEPTEMBER CERIA

September dengan beragam cerita. Dikala menyentuh bara, apinya justru menjadi pelita. Disaat tertusuk duri, itu hanya  pertanda ada kuntum-kuntum mawar siap merekah memperindah hati. Ketika hanya melihat hijau rimbun daun melati, tanpa kelopak putihnya, ada janji dari setiap stomata akan selalu ada keharuman yang menyegarkan rasa. Di tangan Sang Penjunan, tanah liat ini sedang dibentuk. Entah menjadi periuk arang tuk menampung bara atau menjadi pot untuk tangkai-tangkai bunga. Semua dibuat dengan cara-Nya, dengan segenap cinta. Terima Kasih.... Bersama-Mu Tuhan, September selalu ceria 30 September 2014 http://m.youtube.com/watch?v=A09FZ_recgU

JUTEK ITU JELEK

Jutek. Jutek itu jelek. Cobalah hampiri cermin dan lihatlah raut muka yang jutek. Jelek. Jelek banget. Sudah cemberut, ngga ada senyumnya, ditambah marah-marah lagi. Klop deh. Muka jutek pasti bukan tanpa sebab. Ia terbentuk karena suasana hati. Galau, resah, gelisah atau kesal pada sesuatu atau seseorang yang dihadapi. Apa tidak boleh jutek? Boleh saja. Itu manusiawi. Sebagai respon dari sesuatu yang tak diharapkan dan di luar kendali diri. Setiap orang pasti pernah mengalaminya. Termasuk saya. Hanya saja muka jutek ternyata membuat otot-otot wajah bekerja lebih banyak. Menurut ahlinya pada  wajah yang cemberut otot yang bekerja sebanyak 34 otot. Dua kali lebih banyak dibanding apabila wajah sedang tersenyum yaitu 17 otot. Kerut-kerut yang timbul juga lebih cepat terjadi pada wajah yang sering jutek atau cemberut. Tak hanya berpengaruh pada kerja otot wajah,  jutek yang dibiarkan juga bisa menjadi pemicu munculnya penyakit dalam tubuh. Tak salah bila ada nas

BERDIANG DALAM DAMAI

Rofa @ Cikole                                     Melintas cadas dan jalan berliku                                   Tebaran debu dan lumpur menyatu                                       Hingga kala rembang petang                                        Alam hijau menyapa tenang                                      Dan dalam damai hati berdiang.                                                      12 September 2014

EMOSI DAN NURANI

Denting-denting itu tak melagu dengan indah seperti biasanya. Banyak nada-nada yang tak tepat dan sumbang. "Permainanmu buruk. Nada nada yang kau mainkan kacau. Ada apa?" "Kesal. Aku sungguh kesal. Kepalaku serasa dibebat gurita. Hatiku seperti mau meledak menahan marah. " "Kenapa?" "Aku kesal padanya. Bagaimana tak kesal. Sudah lama aku memberikan jadwal pelatihan yang kubuat  padanya dengan harapan segera diperiksa  dan ditindaklanjuti. Jika tak sepakat segera beritahu supaya aku bisa atur kembali. Aku pikir sudah tidak ada masalah dengan jadwal itu. Nah ini sudah mulai dekat waktu pelaksanaan dia minta jadwal diubah. Padahal aku sudah buat kontak dengan narasumber dan menyesuaikan dengan jadwal mereka. Apa ngga bikin kacau ini namanya. Seenak udelnya aja." nada suara Emosi meninggi. "Sabar. Kadang yang kita harapkan tak sejalan dengan yang kita inginkan. " Nurani menimpali. "Iya, tapi ya ngga bisa begitu. Yang suda

AGUSTUS, AKU MENYUKURINYA

"Selamat ulang tahun...." sebuah pesan di telepon seluler dari seorang tua mewarnai pagi, dua hari sebelum tanggal lahirku. Ucapan yang terlalu dini namun membuatku bersemangat  sepanjang hari. Seakan seperti berkat yang ditumpangkan ke atas kepalaku  dan menyegarkan seluruh tubuh.  Hatiku diliputi sukacita sepanjang hari itu. Tepat di tanggal lahirku berbagai sapa dan doa melimpahiku. Banyak sekali. Ada yang lewat tulisan  adapula yang melagukannya. Kejutan kejutan manis yang tak pernah kupikirkan. Seperti halnya yang dilakukan sebuah keluarga muda di ujung telepon.  Saat kuangkat tak ada suara menyapa. Hanya samar kudengar hitungan angka. "Satu. Dua. Tiga. Happy birthday, happy birthday. Happy birthday to you". Selamat ulang tahuuunnn." Satu persatu anggota keluarga itu bergantian menyapaku.  Senang berpadu haru.  Paduan suara acapella dengan harmoni yang indah. Tak menyangka aku begitu dikasihi seperti ini. Pun ketika saat menjelang se

EPISODE KENANGAN : SEPENGGAL PESAN

Beberapa hari setelah kepergian kawan sepelayanan karena kecelakaan lalu lintas, aku menelusuri dinding facebooknya. Banyak ucapan dukacita tertulis disana. Semua tak ada yang menyangka bahwa secepat itu dia berpulang. Kubaca kata demi kata sembari mengingat masa masa selama dia ada. Masa sejak ia kecil hingga beranjak dewasa. Masa dimana kami bersama kawan kawan di gereja GPIB Ebenhaezer sektor IX Porong melayani dalam paduan suara dan kelompok vokal. Talenta bermusiknya memperkuat dan memperindah puji pujian kami. Pernah suatu hari usai ibadah minggu dia memainkan organ gereja. Aku mendekatinya dan memintanya untuk juga melayani sebagai organis karena pemain organ di gereja kami hanya dua orang. Dia hanya tersenyum, tak menolak tak juga mengiyakan. Belakangan aku tahu ia terpanggil untuk melayani persekutuan taruna. Tuhan memakainya untuk membimbing anak-anak muda. Dia adalah anak muda yang menyenangkan.  Ramah, selalu tersenyum dan penuh perhatian. Ia sarat d

LELAKI SATU LENGAN

Pagi, sekitar pukul enam, dari lantai enam sebuah hotel di kawasan Gubeng aku melihat aktifitas sebagian masyarakat di kota pahlawan ini. Lalu lalang kendaraan dari berbagai arah mulai memenuhi jalan. Mobil pribadi, angkutan umum, sepeda motor seakan tak ada habisnya melintas. Sesekali becak becak  melintas membawa sayur mayur dan buah buahan. Setumpuk hasil bumi produk masyarakat pedesaan turut mengambil bagian memenuhi kebituhan hidup masyarakat perkotaan. Mengisi pagi tak hanya diisi oleh mereka yang berkendara. Di sisi kanan di seberang jalan kulihat   seorang pekerja yang membersihkan jalan. Orang menyebutnya pasukan  kuning. Nampaknya ia hampir merampungkan pekerjaannya. Entah mulai jam berapa dia bekerja, yang pasti pekerjaan itu dilakukan ketika jalan masih lengang sehingga dia leluasa membersihkan jalan. Dari sekian banyak aktifitas di pagi itu tiba tiba mataku tertuju pada  seorang laki laki paruh baya. Berdiri di simpang jalan.  Tangan kanannya  tak se

SELAMAT DATANG JULI

Selamat datang Juli Kuhiasi pagi ini bersama petani Menemani menanam sebatang padi Sembari meneguhkan hati Ada berkat melimpah dibalik sebatang padi. Selamat datang Juli... Kumasuki malam dengan senyum seraya mengingat kata kata petani pagi tadi, "Belum terbiasa tanam sebatang, bu" Pun yang lain menimpali, "Yang dipetak sana masih ada lima batang di tiap lubang tanam. Takut mati" Juli... Engkau akan menjadi saksi Ketika yang sebatang bertumbuh Mengalahkan rasa takut Mengubur rasa cemas Dan memberikan bulir bulir bernas yang mereka harapkan. Juli... terima kasih masih diijinkan bertemu lagi.. 1 juli 2014.

MASIH ADA HUJAN DI BULAN JUNI

Masih ada hujan di bulan Juni Disenja ini Kubiarkan rerintiknya menerpa, meluruhkan lelah. Dalam diam Dalam damai Teriring lantun serunai Melodi rinai lirih berbisik : Aku rindu   Masih tetap merindu 11 Juni 2014   http://www.youtube.com/watch?v=so6ExplQlaY

SELAMAT DATANG JUNI

Juni datang lagi. Mengingatkanku pada sebuah puisi karya penyair terkenal Sapardi Djoko Damono, "Hujan Bulan Juni". Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon itu. ---------- Ya, Juni datang lagi. Masih membawa teka teki yang ingin kuisi dengan selaksa harap bertabur syukur dan rampaian pinta. Seperti kata-kata pinta sang pemazmur, "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, sehingga kami beroleh hati yang bijaksana." Selamat datang, Juni.

BERKAT PASKAH UNTUK MAMA

"Tuhan mengasihi engkau dan melindungi engkau,  Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia,  Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. " Itu kalimat berkat yang diucapkan pendeta pada umat di akhir ibadah fajar paskah. Kalimat berkat yang menguatkan bahwa Tuhan menyertai umat-Nya dan tak pernah dibiarkan sendiri menjalani kehidupan. Kalimat berkat yang tak bisa didengarkan langsung oleh mama di ibadah fajar paskah kali ini karena  mama tak bisa menghadirinya seperti tahun-tahun sebelumnya. Kondisi papa yang tak sekuat dulu membuat kami tak tega membangunkannya pada dini hari. Kami menunggunya terbangun sendiri. Namun hingga menjelang jam ibadah pukul empat pagi papa belum juga terbangun. Akhirnya Mama yang sudah bersiap-siap, urung untuk pergi.  "Nanti saja ikut acara perayaan di kebun raya, ma", hiburku. Dan aku bergegas pergi untuk mempersiapkan diri melayani sebagai pengisi pujian b

JUMAT AGUNG

Dalam hening di jumat nan agung, diantara roti dan anggur yang tersaji di perjamuan suci Terbersit makna di hati beban kita itu tak seberat beban yang IA panggul luka kita itu tak sesakit luka yang IA derita karena disetiap bilur-Nya tertanggung semua lara. Dalam curahan darah-Nya karya penebusan itu sempurna. 18 April 2014

TUESDAY BLESSING

Setiap hari memiliki keindahannya sendiri. Pun hari ini. Di Selasa pertama bulan April. Berkas yang menumpuk di meja kerja. Menunggu untuk disentuh dan ditindaklanjuti. Bersyukur, itu berarti diri ini masih dipercaya mengerjakannya setelah sebulan tak berkutat dengan dunia kerja. Meskipun untuk itu harus berjuang merampungkannya disaat daya belumlah penuh.   Memaknai bahwa sesungguhnya daya itu ada hanya dari dan karena-Nya. Ya, keindahan hari ini adalah keindahan daya. Seperti kata sahabat yang menyapa dijelang petang di hari ini di dunia maya. Sebuah sapa yang menambah daya di hatiku, "Kamu harus sehat dan kuat untuk bisa membantu dan melayani sesamamu".  1 April 2014 Thanks to all my friends who make me strong.

JUMAT TERAKHIR DI UJUNG MARET

Jumat terakhir di ujung Maret. Beragam lakuan dan luapan rasa bertabur menghiasi. Ada sebongkah rindu untuk bertemu  mereka yang dicintai Ada setangkup duka saat harus rela menerima kepergian yang dikasihi Ada pula yang merenda kesabaran di pembaringan menanti pulih Pun ada yang masih harus bergiat demi sesuap nasi. Jumat terakhir di ujung Maret ini Semoga semua yang kukasihi diberkati. 28-3-2014

SELEMBAR KERTAS

Selembar kertas... Mengilas balik angan belasan tahun lalu Saat Ia jadikan mungkin sesuatu yang seakan mustahil menyelami makna dari rangkaian waktu yang dijalani, Belajar mengerti Mencoba memahami Ditempa Diajar Bertumbuh, berakar dan berbuah. Kini, Selembar kertas yang kuterima di tengah hari menjadi saksi bahwa kerja dan karya selama ini Semata karena kasih karunia-Nya. 27 maret 2014

SUKACITA PAGI

Selamat pagi mentari. Kini aku melangkah lagi. Menjalani hari hari penuh anugerah sembari menyemat kata di hati : jangan lagi abaikan lelah. 24 Maret 2014 surya pagi dari tempat tinggi      Foto diambil dari Balkon hotel Surya, Prigen, Pasuruan, 2013

MENYELAMI HIKMAH

Mungkin memang perlu berjalan lambat Untuk melihat lebih cermat Mendengar dengan tepat Mengecap nikmat yang tersemat dalam nyeri dan pedih Karena di tiap helaan nafas ada bukti kasih-Nya Di tiap lemahnya daya ada pelukan damai-Nya Membuat jiwa mengangkat syukur tuk segala kebaikan-Nya Di peraduan, 14 maret 2014

ANTARA INGIN BERLARI DAN SABAR MENITI

Antara ingin berlari namun harus sabar meniti Antara ingin lantang menyanyi  namun harus berbisik Antara ingin lincah memainkan melodi  namun harus bertahan dulu pada nada dan irama elegi Mungkin aku harus belajar lagi menghitung hari memaknai waktu Tuk menyelami maksud-MU Di peraduan, 14 maret 2014

MEMORI KALIGUA

Hari ini sepekan yang lalu Roda roda melaju Dalam gelayut kabut berpadu hujan Menderu di tanjakan Melintas hamparan hijau dedauan Dan dihari  ini sepekan yang lalu Daun-daun teh telah menjadi saksi Akan keindahan warna sejati pertiwi. Di sana, di Kaligua Api cinta Indonesia makin membara Gempol, 7 Februari 2014

PETIK YANG TERBAIK

 Petiklah yang terbaik hari ini dan ramulah menjadi seduhan kasih yang menghangatkan hati.      Kaligua, 2 Februari 2014

Episode Manis dari Kaligua

:  Sebuah Catatan dari Jambore Nasional Ring of Fire Adventure.  Jika jambore Ring of Fire Adventure adalah sebuah episode itu adalah sebuah episode yang manis. Episode yang akan selalu kukenang di sepanjang perjalanan kehidupan. Beragam pengalaman berharga kudapat selama tiga hari bersama di kawasan kebun teh Kaligua desa Pandansari Kecamatan Paguyangan kabupaten Brebes pada 31 Januari-2 Februari 2014. Ibarat memetik daun daun teh yang bersemi, banyak hal baru yang bisa dipetik. Persahabatan, persaudaraan dan kesehatian meski banyak perbedaan. Beda dalam suku, agama, minat dan kesenangan.  Tak hanya datang dari seputar Jawa peserta yang hadir adapula yang dari Bali,Sumbawa, Lampung, Medan, Palembang dan Kendari. Indonesia kecil mewujud di tempat itu. Disana berbagai tipe motor banyak dijumpai. Mulai dari motor sekelas Mio hingga motor besar seperti BMW. Sebagian besar peserta umumnya menyukai touring, offroad dan mengantongi banyak jam terbang dalam hal pendakian.

RoFA : MERAJUT SYUKUR DI KALIGUA

Kabut di siang itu menyambutku. Hawa dingin dan aroma tanah basah selepas hujan seakan memberikan ucapan selamat datang.  Hamparan hijau dedaunan di kawasan perkebunan teh  menyejukkan mata dan hati. Sukacita bertemu kembali dengan keluarga  Ring of Fire Adventure serta bertemu dengan  kawan kawan rofers seketika mengusir lelah setelah perjalanan panjang selama 13 jam dari rumah menuju Bumiayu, Brebes. Teringat sehari sebelum berangkat ke Kaligua.  Pekerjaan yang seakan tak pernah henti, memupuk ragu, bisakah hadir di perhelatan para petualang dan pecinta alam ini. Evaluasi kegiatan tahun lalu untuk bantuan sosial ke masyarakat harus sudah dituntaskan pada pekan terakhir Januari. Bersamaan dengan itu persiapan kegiatan tahun ini juga harus rampung. Penentuan calon lokasi kegiatan pengembangan jaringan irigasi, optimasi lahan dan intensifikasi tanaman padi di lebih dari  60 titik  harus sudah dilaporkan datanya ke kantor pusat pada akhir Januari pula. Setiap hari turun

TAHUN BARU : MELANJUTKAN KARYA

Hari pertama kerja di awal tahun, cuaca cerah, meski mentari tak terik memancarkan sinarnya. Aktifitas pagi masih seperti biasanya, tak ada yang berubah. Orang masih lalu lalang dijalan, abang becak juga bergantian mengangkut penumpang. Begitu juga beberapa tukang ojek. beberapa kukenali meski tak hafal namanya karena hampir tiap hari bertemu. Hanya saja hari ini aku tak melihat pak tua, seorang makelar yang biasanya membantuku  menghentikan bis yang menuju tempatku bekerja. Kemana dia ya. Semoga di awal tahun ini dia baik baik saja. Hingga bis yang kutunggu datang ia tak nampak batang hidungnya. Bergegas aku menaiki bis. Masih ada beberapa kursi kosong. Mungkin karena masih suasana libur penumpang belumlah padat. Kupilih tempat dekat jendela dan menikmati perjalanan di pagi ini. Mengawali tahun kerja yang baru rasa syukur memenuhi hati, menyadari masih diijinkan melampaui tahun 2013 dan melanjutkan karya di tahun yang baru. Tak bisa kulihat yang akan terjadi di hari