Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

PENDAR CAHAYA

Hotel Jayakarta, Bali Malam itu selepas jam makan malam. Acara rapat kerja di seb uah hotel di Bali masih sat u hari lagi. Sudah dua hari aku berada di tempat ini dan belum ada waktu luang untuk keluar menikmati keindahan pulau dewata. Sebelum memasuki sesi malam hari ak u menikmati malam itu dengan menyusuri jalan setapak menuju ruang pertemuan. Dalam gelap samar k ulihat taman dengan tanaman tertata apik. Pepohonan besar dipad u dengan perdu dan rerumputan. Konsep menyat u dengan alam nampaknya diterapkan di tempat it u. Keindahan perpaduan aneka tanaman itu akan nampak lebih indah disiang hari. Meski demikian cahaya dari pengaturan lampu yang menerangi tiap gedung membuat suasana malam juga tak kalah indahnya. Suasana malam yang tenang. Di tengah taman yang gelap itu mataku tertuju pada sebuah lampu taman. Lampu antik berbentuk segi enam. Pendar cahaya yang muncul dari lampu itu memberikan bias sinar yang indah di kegelapan. Keindahan yang mendamaikan. Semb

DREAM

Mengukir jejak dirajutan kata Memadu nada menjadi alunan cerita Dalam dentang harmoni kasih dan setia Senarai rasa tertuang dari masa ke masa Bersemayam dalam air yang menjadi rerintik Dalam api yang menjadi pelita Dalam udara yang menyegarkan banyak jiwa Dalam tanah yang menumbuhkan benih harapan Disana, Impian itu bernyawa Inspired by song of Yiruma "dream"

Sebuah Doa di Pagi Pertama Oktober

Pagi dihari pertama Oktober. Tribulan terakhir menuju penghujung tahun 2013. Seperti biasanya, kujalani pagi dengan menikmati perjalanan dengan bis antar kota menuju kantor selama lebih kurang satu jam. Sembari mengisi waktu aku membaca buku Paulo Coelho “Seperti Sungai yang Mengalir”. Perjalanan ke kantor memang tak selalu bisa menghabiskan satu buku, apalagi setebal buku Paulo Coelho. Terlebih jika kantuk memaksa mataku untuk terpejam dan musik lebih menarik minatku. Atau ketika aku harus berdiri karena kursi sudah terisi penuh. Jadi seringkali tak selalu habis dibaca dalam satu kali perjalanan.    Aku membuka bagian tengah buku Paulo Coelho yang sudah kutandai dengan pembatas untuk membedakan bagian yang belum dan sudah dibaca. Lembar demi lembar kusimak. Rangkaian kata dan kumpulan cerita sederhana namun penuh makna tertuang didalamnya. Pun seperti bagian kisah yang diberi judul “Doa yang terlupakan.” Sebuah doa yang dibacanya dari sebuah selebaran yang ia dapatkan dari s