Langsung ke konten utama

Catatan Dikala Rehat : seorang mendoakanmu

Bila kau telah berdoa
Dan harapanmu lenyap
Air matamu pun jatuh
Di sepanjang hari
Yesus tahu dan mengerti
B'rapa kuatmu
Dia b'ri seorang mendoakanmu

Seorang mendoakanmu
Ingatlah seorang mendoakanmu
Bila kau rasa sepi
Dan hatimu pun sedih
Ingatlah seorang mendoakanmu

Lirik dari lagu seorang mendoakanmu ini kembali terngiang di pikiranku saat aku dalam masa pemulihan. Di suatu malam rasa sakit tak bisa kuhindari dan aku sendiri. Di saat itu kusebut nama Tuhan dan berserah. Baru tengah malam sekitar jam satu aku bisa tertidur lelap. Keesokan harinya aku terbangun dengan kondisi yang lebih baik. "Terima kasih Tuhan masih diijinkan menikmati pagi ini", seruku dalam hati.

Sembari menikmati sarapan pagi kuceritakan kondisiku semalam pada seseorang yang jawabannya membuatku mengingat lirik lagu di atas. "Tengah malam itu aku berdoa untukmu". Aku terharu penuh rasa syukur.

Pikiranku pun melayang pada sebuah pesan singkat dari seorang ibu pengurus YPAC. Pesan tentang doa kesembuhan. Kami sudah lama tidak saling kontak dan hampir setahun aku tidak berkunjung ke asrama itu. Praktis ia tidak tahu kalau aku sedang sakit. Tetapi Tuhan menaruhku di hatinya sehingga doa kesembuhan itu tersampaikan. Aku yakin tak hanya mereka. Pasti masih banyak lagi orang-orang yang telah mendoakan dan menolongku dengan tulus.

Seperti bu Kartijo, istri seorang guru yang dirawat di sebelahku saat aku harus rehat beberapa hari di rumah sakit. Ketika saudaraku belum datang menemani, Ia banyak membantuku sehingga aku tidak merasa kesulitan.

Teringat sabda-Nya yang mengatakan "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku sempurna."
Tuhan dengan cara-Nya yang luar biasa menggerakkan hati orang lain untuk berdoa dan menolong kita di waktu yang tepat. Bahkan disaat kita merasa tak ada seorangpun di sekitar kita.

Kawan, apapun keadaan kita sejatinya kita tak pernah sendiri.

17 April 2016

https://www.youtube.com/watch?v=nRzicKc-sMk


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MALAM ITU DI GETSEMANI

Malam itu di Getsemani Dalam gelap yang memekat Tertikam  kelu berbalut  sedih Terpapar hati  di dera resah Terlukis di tetes air mata darah Malam itu di Getsemani Di hening yang sunyi Diantara sahabat yang terbuai kala harus terjaga Berserah hati meneguk cawan  pahit Demi jiwa-jiwa terhilang Malam itu di Getsemani ciuman palsu tersuguh penanda bagi musuh Namun tikai terlerai oleh jamahan kasih Malam itu di Getsemani Menapak kaki menuju derita Kalvari Menjadi penebus atas segala salah Dan membuat jiwa-jiwa berdosa layak dihadapan-Nya Mengingat malam di Getsemani terurai makna tersadar  hati betapa bernilainya diri ini bagi-Nya   Gempol, 5 April 2012 ----refleksi hati dimalam menjelang Jumat agung

DI BIAS MENTARI PAGI

Dalam kehangatan pagi Di tiap semburat keindahan mentari Tertuai harap Teruntai doa Tergenapi rindu Di biduk perjalanan kalbu. Est, 29 September 2012 Picture by Safril, at Pasuruan 

FILOSOFI BUNGA ANGGREK

Banyak wanita menyukai anggrek karena keindahan bunganya. Bunga anggrek juga lebih tahan lama dibandingkan bunga mawar. Tahukah anda bahwa keindahan dan kekuatannya  tidak dihasilkan dalam waktu singkat? Mulai dari bibit hingga berbunga membutuhkan waktu lama.  Pada setiap fase pertumbuhannya banyak ancaman dari lingkungan yang  dapat membuatnya tidak tumbuh   bahkan mati. Saya pernah mengamati pertumbuhan anggrek Papua dan menantikan munculnya bunga. Saya memberi pupuk dan nutrisi lainnya. Harapannya, agar anggrek Papua cepat berbunga. Sayangnya, bunga itu tidak muncul juga. Saya tidak lagi banyak berharap munculnya bunga anggrek Papua. Setelah 10 tahun berlalu, keindahan bunga anggrek itu dapat saya nikmati. Kadang hal-hal  indah  yang Tuhan janjikan  harus melalui proses  panjang, dan menyakitkan. Hambatan-hambatan yang ada kadang memaksa kita untuk menyerah. Di sisi lain kita melakukan hal-hal dengan maksud mempercepat mendapatkan apa  yang kita inginkan.             Kita tidak bis