Langsung ke konten utama

KEJUTAN KECIL DARI TUHAN


Aku tak tahu mengapa aku menangis. Yang aku tahu air mata ini untuknya. Bukan karena sedih,  itu  ungkapan syukur hati. Syukur untuk kehadirannya dalam keluarga besar kami meski ada kejutan kecil  dari Tuhan.   Yah, aku menyebutnya kejutan kecil dari Tuhan. Sebab selama dalam kandungan tak ada tanda-tanda kalau ia bermasalah, setidaknya demikian tutur  ibunya. Malah dari hasil USG empat dimensi ia nampak sehat.
Sehari setelah dia dilahirkan dokter menerangkan perlu penanganan intensif bagi Dustin, bayi mungil itu.  Ada masalah pada jantungnya. Hal ini diketahui ketika ia tidak bisa bernafas dengan normal. Teringat aku pada Odi, kakak sepupunya yang hanya bisa bertahan hidup satu tahun sejak kelahirannya karena jantungnya bermasalah.

Segera bayi lelaki mungil itu dibawa ke ruang ICU, dan dipantau perkembangannya  dalam inkubator. Hari serasa berjalan lambat.  Untaian doa  melarik bersama harap  untuk kesembuhannya. Dari hasil pemeriksaan  diketahui  ada katup yang terbuka dijantungnya dan akan menutup sendiri dalam beberapa waktu.  Berita baiknya, ia tak perlu dioperasi. Puji nama Tuhan. Akhirnya sepekan setelah ia lahir ia boleh keluar dari ruang ICU dan dirawat diruang bayi. Tak lama kemudian dokter mengijinkan Dustin pulang ke rumah.

Bersyukur kami atas kejutan kecil ini. Melaluinya Tuhan mengajarkan besarnya kekuatan doa. Ia melatih  setiap kami yang terlibat dengan Dustin untuk tetap percaya bahwa Ia sanggup memberikan pemulihan.  Awalnya memang tak mudah  menerima keadaan ini, terlebih bagi kedua orang tuanya.  Satu hal yang membuat kuat adalah Ia membuat segala sesuatu  indah di waktu-Nya. Ia ijinkan itu terjadi agar melalui bayi mungil ini  Tuhan dipuji dan dimuliakan.

Welcome home, Aurelius Dustin Obadias Betekeneng.

31 Oktober 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MALAM ITU DI GETSEMANI

Malam itu di Getsemani Dalam gelap yang memekat Tertikam  kelu berbalut  sedih Terpapar hati  di dera resah Terlukis di tetes air mata darah Malam itu di Getsemani Di hening yang sunyi Diantara sahabat yang terbuai kala harus terjaga Berserah hati meneguk cawan  pahit Demi jiwa-jiwa terhilang Malam itu di Getsemani ciuman palsu tersuguh penanda bagi musuh Namun tikai terlerai oleh jamahan kasih Malam itu di Getsemani Menapak kaki menuju derita Kalvari Menjadi penebus atas segala salah Dan membuat jiwa-jiwa berdosa layak dihadapan-Nya Mengingat malam di Getsemani terurai makna tersadar  hati betapa bernilainya diri ini bagi-Nya   Gempol, 5 April 2012 ----refleksi hati dimalam menjelang Jumat agung

DI BIAS MENTARI PAGI

Dalam kehangatan pagi Di tiap semburat keindahan mentari Tertuai harap Teruntai doa Tergenapi rindu Di biduk perjalanan kalbu. Est, 29 September 2012 Picture by Safril, at Pasuruan 

FILOSOFI BUNGA ANGGREK

Banyak wanita menyukai anggrek karena keindahan bunganya. Bunga anggrek juga lebih tahan lama dibandingkan bunga mawar. Tahukah anda bahwa keindahan dan kekuatannya  tidak dihasilkan dalam waktu singkat? Mulai dari bibit hingga berbunga membutuhkan waktu lama.  Pada setiap fase pertumbuhannya banyak ancaman dari lingkungan yang  dapat membuatnya tidak tumbuh   bahkan mati. Saya pernah mengamati pertumbuhan anggrek Papua dan menantikan munculnya bunga. Saya memberi pupuk dan nutrisi lainnya. Harapannya, agar anggrek Papua cepat berbunga. Sayangnya, bunga itu tidak muncul juga. Saya tidak lagi banyak berharap munculnya bunga anggrek Papua. Setelah 10 tahun berlalu, keindahan bunga anggrek itu dapat saya nikmati. Kadang hal-hal  indah  yang Tuhan janjikan  harus melalui proses  panjang, dan menyakitkan. Hambatan-hambatan yang ada kadang memaksa kita untuk menyerah. Di sisi lain kita melakukan hal-hal dengan maksud mempercepat mendapatkan apa  yang kita inginkan.             Kita tidak bis