Langsung ke konten utama

LEBIH DARI SEKEDAR UNTUNG DAN RUGI

Hidup memang tidak selalu harus di dasarkan dari untung rugi.  Aku dapat pengalaman hidup yang membukakan mataku tentang hal itu. 
Sore itu aku pergi ke sawah melihat hasil pekerjaan yang dilakukan petani penggarap sawahku. Dia petani yang lugu. Dia menyampaikan banyaknya biaya penyiangan rumput yang di keluarkan bila menggunakan tehnologi yang kuterapkan dibanding tehnologi tanam biasa. "Biaya produksi bertambah. Nanti ibu rugi." Begitu katanya.
Di satu sisi tambahan biaya yang bagiku berarti harus mengeluarkan dana lebih, hal itu  sangat berarti buat para buruh tani. Umumnya dengan tanam biasa  kegiatan menyiang  cukup dilakukan satu hari.  Upah yang diterima 25 ribu per orang. Dengan tehnologi tabela dibutuhkan tiga hari. Sehingga buruh tani dan kawan-kawannya itu mendapatkan 75 ribu per orang.   Uang sebesar itu  berarti banyak bagi mereka untuk  kebutuhan sehari-hari. Mereka bersyukur ada tambahan dana yang tidak mereka sangka. Dan yang membuat aku tercekat mereka menyiang dan menyulam tanaman padiku  dengan berkata pada tanaman padi itu agar tumbuh dengan subur dan menghasilkan produksi yang baik. Sebuah doa dan harapan dari buruh tani yang lugu. Sebuah doa untukku.
Aku bersyukur secara tidak langsung dapat membantu mereka. Mungkin secara materi aku rugi. Namun ‘kerugian’ itu menjadi keuntungan bagiku karena aku belajar satu hal lagi tentang kehidupan. Itu yang tidak bisa dinilai dengan materi.

“Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.” 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MALAM ITU DI GETSEMANI

Malam itu di Getsemani Dalam gelap yang memekat Tertikam  kelu berbalut  sedih Terpapar hati  di dera resah Terlukis di tetes air mata darah Malam itu di Getsemani Di hening yang sunyi Diantara sahabat yang terbuai kala harus terjaga Berserah hati meneguk cawan  pahit Demi jiwa-jiwa terhilang Malam itu di Getsemani ciuman palsu tersuguh penanda bagi musuh Namun tikai terlerai oleh jamahan kasih Malam itu di Getsemani Menapak kaki menuju derita Kalvari Menjadi penebus atas segala salah Dan membuat jiwa-jiwa berdosa layak dihadapan-Nya Mengingat malam di Getsemani terurai makna tersadar  hati betapa bernilainya diri ini bagi-Nya   Gempol, 5 April 2012 ----refleksi hati dimalam menjelang Jumat agung

DI BIAS MENTARI PAGI

Dalam kehangatan pagi Di tiap semburat keindahan mentari Tertuai harap Teruntai doa Tergenapi rindu Di biduk perjalanan kalbu. Est, 29 September 2012 Picture by Safril, at Pasuruan 

FILOSOFI BUNGA ANGGREK

Banyak wanita menyukai anggrek karena keindahan bunganya. Bunga anggrek juga lebih tahan lama dibandingkan bunga mawar. Tahukah anda bahwa keindahan dan kekuatannya  tidak dihasilkan dalam waktu singkat? Mulai dari bibit hingga berbunga membutuhkan waktu lama.  Pada setiap fase pertumbuhannya banyak ancaman dari lingkungan yang  dapat membuatnya tidak tumbuh   bahkan mati. Saya pernah mengamati pertumbuhan anggrek Papua dan menantikan munculnya bunga. Saya memberi pupuk dan nutrisi lainnya. Harapannya, agar anggrek Papua cepat berbunga. Sayangnya, bunga itu tidak muncul juga. Saya tidak lagi banyak berharap munculnya bunga anggrek Papua. Setelah 10 tahun berlalu, keindahan bunga anggrek itu dapat saya nikmati. Kadang hal-hal  indah  yang Tuhan janjikan  harus melalui proses  panjang, dan menyakitkan. Hambatan-hambatan yang ada kadang memaksa kita untuk menyerah. Di sisi lain kita melakukan hal-hal dengan maksud mempercepat mendapatkan apa  yang kita inginkan.             Kita tidak bis