MARI TERSENYUM

Akhir pekan pertama di bulan Juni. Membaca kembali catatan Gede Prama dalam bellofpeace.org yang pernah saya bagikan di dinding facebook beberapa tahun lalu. ""Senyuman adalah serangkaian cahaya yang Anda bagikan kepada setiap orang yang Anda jumpai. Anehnya cahaya jenis ini, ia tidak saja menerangi ke luar, namun juga menerangi ke dalam." 

Tersenyum pada orang lain dalam situasi yang menyenangkan sangatlah mudah, tetapi perlu usaha lebih di kala keadaan tak seperti yang diharapkan. Bisakah tersenyum saat dihadapkan dengan masalah pelik? Saat sakit, saat berselisih atau berduka? 
Hal itu juga yang ditanyakan oleh Ajahn Bram, seorang biksu kepada guru meditasinya saat dia masih menjadi mahasiswa.  Waktu itu sang guru memintanya agar setiap bangun tidur di pagi hari ia menghadap cermin. "Saya ingin kamu menatap cermin dan tersenyum kepada dirimu sendiri." 
Dia protes, karena adakalanya saat pagi hari dia bangun tidur dengan perasaan tidak enak. "Pada pagi-pagi tertentu kadang saya ngeri melihat wajah saya sendiri, boro-boro tersenyum." 
Sang guru terkekeh, menatap matanya, "Jika kamu tidak dapat tersenyum dengan alami, kamu dapat memakai dua jarimu. Taruh di kedua sudut mulut dan tekanlah ke atas" tuturnya sambil menunjukkan caranya. 

Pagi berikutnya Ajan Brahm bangun dan mempraktekkan saran dari gurunya. Awalnya bukan senyum alami yang dihasilkan.  Dengan tarikan kedua jari di mulutnya ia merasa konyol, mukanya nampak lucu. Tetapi karena itu akhirnya ia tertawa melihat ekspresi wajahnya sendiri dan ia bisa tersenyum secara alami.
Kegiatan itu dilakukannya setiap pagi selama dua tahun. Tak peduli bagaimana perasaannya saat bangun tidur ia pergi ke cermin dan tersenyum dengan orang yang ada di cermin itu.   
Saat ini orang yang melihatnya mengatakan ia banyak senyum. "Barangkali itu karena otot-otot di sekitar mulut saya jadi menetap di posisi seperti itu."

Apakah  teman-teman sudah pernah mencobanya? Yuk tidak ada salahnya kita coba. Berbagi senyum pada diri sendiri dan kemudian ke orang lain. Bukankah dengan senyum hati menjadi bahagia dan itu bisa menjadi obat yang manjur? 

-Catatan hari ini, 3 Juni 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FILOSOFI BUNGA ANGGREK

CINTA

MALAM ITU DI GETSEMANI