CERITA SEPTEMBER CERIA

Dikala menyentuh bara, apinya justru menjadi pelita.
Disaat tertusuk duri, itu hanya pertanda
ada kuntum-kuntum mawar siap merekah memperindah hati.
Ketika hanya melihat hijau rimbun daun melati,
tanpa kelopak putihnya,
ada janji dari setiap stomata
akan selalu ada keharuman yang menyegarkan rasa.
Di tangan Sang Penjunan, tanah liat ini sedang dibentuk.
Entah menjadi periuk arang tuk menampung bara
atau menjadi pot untuk tangkai-tangkai bunga.
Semua dibuat dengan cara-Nya,
dengan segenap cinta.
Terima Kasih....
Bersama-Mu Tuhan, September selalu ceria
30 September 2014
http://m.youtube.com/watch?v=A09FZ_recgU
Komentar
Posting Komentar