JUTEK ITU JELEK
Jutek. Jutek itu jelek. Cobalah hampiri cermin dan lihatlah raut muka
yang jutek. Jelek. Jelek banget. Sudah cemberut, ngga ada senyumnya,
ditambah marah-marah lagi. Klop deh.
Muka jutek pasti
bukan tanpa sebab. Ia terbentuk karena suasana hati. Galau, resah,
gelisah atau kesal pada sesuatu atau seseorang yang dihadapi. Apa tidak
boleh jutek? Boleh saja. Itu manusiawi. Sebagai respon dari sesuatu yang
tak diharapkan dan di luar kendali diri. Setiap orang pasti pernah
mengalaminya. Termasuk saya.
Hanya saja muka jutek
ternyata membuat otot-otot wajah bekerja lebih banyak. Menurut ahlinya
pada wajah yang cemberut otot yang bekerja sebanyak 34 otot. Dua kali
lebih banyak dibanding apabila wajah sedang tersenyum yaitu 17 otot.
Kerut-kerut yang timbul juga lebih cepat terjadi pada wajah yang sering
jutek atau cemberut.
Tak hanya berpengaruh pada kerja otot wajah, jutek yang dibiarkan juga bisa menjadi pemicu munculnya penyakit dalam tubuh.
Tak salah bila ada nasihat bijak yang mengatakan "hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang". Hati gembira membuat raut wajah tersenyum dan melepaskan hormon yang memberikan kekebalan pada tubuh terhadap serangan penyakit.
Tak salah bila ada nasihat bijak yang mengatakan "hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang". Hati gembira membuat raut wajah tersenyum dan melepaskan hormon yang memberikan kekebalan pada tubuh terhadap serangan penyakit.
Memang
kita tidak bisa mengatur orang atau situasi agar sesuai harapan kita.
Adakalanya banyak hal terjadi di luar kendali dan mempengaruhi suasana
hati. Rasa kesal bisa saja segera menghampiri. Bila hal itu terjadi, yuk
segera kontemplasi dan cari solusi. Agar wajah jutek tidak mendominasi.
#cariKacaDanMelihatAdakahWajahJutekDisana ^_^
15 september 2014
Komentar
Posting Komentar