EPISODE KENANGAN : SEPENGGAL PESAN
Beberapa
hari setelah kepergian kawan sepelayanan karena kecelakaan lalu lintas,
aku menelusuri dinding facebooknya. Banyak ucapan dukacita tertulis
disana. Semua tak ada yang menyangka bahwa secepat itu dia berpulang.
Kubaca kata demi kata sembari mengingat masa masa selama dia ada.
Masa
sejak ia kecil hingga beranjak dewasa. Masa dimana kami bersama kawan
kawan di gereja GPIB Ebenhaezer sektor IX Porong melayani dalam paduan
suara dan kelompok vokal. Talenta bermusiknya memperkuat dan memperindah
puji pujian kami. Pernah suatu hari usai ibadah minggu dia memainkan
organ gereja. Aku mendekatinya dan memintanya untuk juga melayani
sebagai organis karena pemain organ di gereja kami hanya dua orang. Dia
hanya tersenyum, tak menolak tak juga mengiyakan. Belakangan aku tahu ia
terpanggil untuk melayani persekutuan taruna. Tuhan memakainya untuk
membimbing anak-anak muda.
Dia adalah anak muda yang
menyenangkan. Ramah, selalu tersenyum dan penuh perhatian. Ia sarat
dengan ide ide baru untuk membangun iman jemaat dan kesehatian diantara
anggota jemaat. Seorang penatua di gereja kami mengatakan, "ia
penggagas acara paskah yang di rangkai dengan perayaan di alam terbuka."
Melalui kegiatan yang dilakukan pertama kali itu, jemaat-dari anak anak
hingga para lanjut usia- merasa senang. Sejak itu acara perayaan
paskah di tempat kami pun acara perayaan lainnya selalu bervariasi dan
penuh inovasi.
Di dinding facebooknya, tiga bulan tepat
sebelum ia berpulang, tanggal 2 April 2014 ia memposting sebuah tulisan.
Tepatnya foto yang memuat tulisan. Kata kata yang menguatkan itu
dibagikannya untuk beberapa orang, salah satunya untuk kekasihnya.
Seperti sebuah pesan terakhir bagi orang orang yang dikasihinya.
Membaca
kata kata itu setelah kepergiannya menjadi sesuatu yang sangat
menyentuh. Seakan ia berkata kepada setiap orang yang berduka karena
kepergiannya yang tiba tiba, "Jangan bersedih. Tetaplah kuat. Tetap
semangat tuk berkarya dan melayani. Seperti aku dikasihi-Nya engkaupun
juga."
Michael, mungkin ia masih muda. Namun di usia 26
tahun saat ia tutup usia ia sudah meninggalkan benih benih kebaikan yang
menginspirasi banyak hati. Seperti tutur seorang kawan sepelayanannya
di persekutuan taruna, "Mike, benih yang kau tabur mulai tumbuh. Seperti
harapanmu, adik adik layanmu juga rindu untuk melayani".
Bagiku
kepergiannya menambah daya baru hingga hatiku berseru, "Aku hendak
menyanyi bagi Tuhan selama aku hidup dan bermazmur bagi Allahku selagi
aku ada."
Selamat jalan, kawan sepelayanan. Selamat memasuki kemuliaan di rumah Bapa.
In memoriam
Michael Dirk Yohannes
10 mei1988 - 2 juli 2014
Michael Dirk Yohannes
10 mei1988 - 2 juli 2014
Komentar
Posting Komentar