SEHATKAH HATIKU?

Lindungilah hati anda. Periksakan sedini mungkin.” Demikian tulisan yang pernah aku baca saat berada di laboratorium medis untuk check up kesehatan. Tulisan di banner yang digunakan untuk kepentingan promosi pemeriksaan di laboratorium itu. Tulisan yang membuatku ingin mengetahui seberapa perlu pemeriksaan hati itu.

Hati yang juga dikenal dengan istilah liver ini merupakan organ tubuh yang cukup vital. Menurut artikel yang saya baca hati merupakan organ yang menopang kelangsungan hidup hampir seluruh organ lain di dalam tubuh. Fungsi utama hati adalah sebagai filter darah. Hati menyaring dan membuang bahan-bahan beracun di dalam darah melalui proses pembongkaran hemoglobin. Selain itu hati juga berfungsi sebagai penyimpan mineral, vitamin dan gula yang akan digunakan sebagai bahan bakar. Hati juga media pengeluaran hormon-hormon dan insulin, tempat pembentukan dan pengeluaran lemak dan kolesterol. Melihat fungsinya yang penting dan beragam itu, maka adanya kelainan fungsi hati dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan seseorang.

Gejala yang ditimbulkan dari penyakit yang menyerang hati seringkali tak terdeteksi dengan cepat sehingga orang tidak tahu kalau sebenarnya sudah terkena penyakit itu. Aku jadi teringat temanku yang meninggal karena sirosis hati. Tak ada yang menyangka kalau dia mengidap penyakit mematikan itu. Dia nampak sehat dan hanya sesekali mengeluh sakit. Hanya dalam kurun waktu tiga bulan kesehatannya mulai memburuk dan akhirnya dia berpulang. Bisa jadi penyakit hati sudah diidapnya sejak lama namun tak dirasakan. Aku jadi berpikir, mungkin itu sebabnya perlu memeriksakan hati sedini mungkin, seperti yang tertulis di banner laboratorium itu.

Sembari mempelajari tentang seluk beluk penyakit hati melintas tanya di pikiranku, bagaimana dengan kesehatan hati di sanubariku? Hati yang menjadi pusat perasaan, intelektual serta sumber dari keinginan dan keputusan. Hati yang dari padanya bisa timbul berbagai rasa. Ada gembira, sedih, marah, kuatir, takut atau berani. Dari hati itu juga bisa muncul rasa kasih atau kebencian.

Dampak yang ditimbulkan dari berbagai rasa itu juga berbeda-beda. Hati yang gembira bisa menjadi obat, penyembuh bagi tubuh dan jiwa. Hati yang sedih dan patah bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit.
Melalui hati orang bisa menjadi insaf, merenungkan sesuatu dan berdoa. Meski terkadang masih ada pula yang tetap bebal dan mengeraskan hatinya. Dari apa yang ada didalam hati, orang mengambil tindakan dan keputusan-keputusan penting dalam hidupnya.

Ada banyak hal dari luar diri kita yang membuat kerja hati menjadi lebih berat. Misalnya cemoohan dan penghinaan dari orang lain, ketidakpedulian, pelecehan, permusuhan,dan rupa-rupa hal yang melukai hati. Berbagai tekanan dalam hiduppun dapat mengaruhi kondisi hati. Kemarahan, kebencian, dendam dan kepahitan yang timbul karenanya tanpa disadari lambat laun akan menggerogoti hati kita. Namun bila diimbangi dengan asupan ‘nutrisi jiwa’ yang tepat dan merawatnya dengan limpahan kasih, sukacita, kedamaian, kesabaran kelemahlembutan dan penguasaan diri maka kesehatan hati itu akan tetap terjaga.

Sudah sehatkah hatiku? Biarlah Sang Maha Cinta membantuku meniliknya.

21 Juli 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FILOSOFI BUNGA ANGGREK

MALAM ITU DI GETSEMANI

CINTA