ADVENTUS

Desember adalah bulan yang dinanti. Kerinduan akan masa ini menyelimuti diri, mengisi ruang-ruang hati. Ya, kerinduan akan masa natal. Kerinduan saat lilin-lilin harapan dinyalakan dan sukacita yang melarik di nadi jiwa. Sukacita akan Kasih Allah yang dinyatakan bagi umat manusia. 

Hari ini sebuah lilin telah dinyalakan. Lilin pertama dari empat lilin yang akan dinyalakan satu persatu ditiap pekan sebelum natal. 

Sebuah lilin, mampu memecahkan gelap meski dengan cahaya yang redup. Seperti saat lampu padam, cahaya lilin sangat dibutuhkan untuk menerangi kegelapan. Ia harus dibakar agar dapat berfungsi sebagai penerang. Jika tidak, ia hanya akan menjadi sebuah benda yang tak bisa menerangi apapun.

Sebuah lilin akan menjadi sumber cahaya bagi banyak lilin lainnya, sehingga cahaya redup itu menjadi lebih terang dan memberikan cahaya bagi semesta. 

Sudahkah aku menjadi seperti lilin yang menjadi penerang dalam gelap? Sudahkah  hadirku memberi manfaat bagi orang lain? Tuhan, telisik hatiku. Dan biarlah untaian lagu ini menjadi doa dan kerinduanku pada-Mu di natal yang akan terjelang. 
"Seperti palungan, 
Layakkanlah hatiku menyambut-Mu Tuhan 
Seperti emas, kemenyan dan mur 
Biar hidupku berkenan pada-Mu. 
Sebab natal tak akan berarti tanpa kasih-Mu lahir di hatiku 
Hanya bersama-Mu Yesus kurasakan selalu 
 Indahnya natal dihatiku."
          (Natal Di Hatiku, Song by Wawan Yap & Nikita)

Est,  2 Desember 2012

Picture from http://davidoktavianus83.blogspot.com/2011/03/belajar-dari-lilin-kecil.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FILOSOFI BUNGA ANGGREK

MALAM ITU DI GETSEMANI

CINTA