AKU DAN LADANGKU


Di desa terpencil aku hidup
Menjalani hari dalam kesederhanaan
Bermain dan bersenda gurau dengan teman
Menyusuri  jalan ladang

Teman bapakku berkata
Hamparan ladangku  berpotensi mutiara
Hingga diburu pemilik dana

Kelak bila aku dewasa
Akankah ladangku merupa tembok raksasa
Dan kehilangan mata airnya?

Bapak, 
Aku ingin sekolah hingga ke tempat tinggi
agar dusun dan ladangku tetap lestari.

-Est- 2 Mei 2012
 Sebuah refleksi di Hari Pendidikan Nasional
foto diambil di Plososari, Grati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FILOSOFI BUNGA ANGGREK

CINTA

SEBELUM FEBRUARI PERGI