Postingan

SEPUH TAPI TAK MENJADI SEPAH

Gambar
Pagi itu Tuhan menyapa lewat seorang ibu tua. Umurnya sekitar 60an, nampak renta. Ia mengetuk pintu pagar berulang-ulang. Aku yang ada di belakang dan sedang bersiap untuk sarapan bergegas ke depan. "Wonten menapa, bu?" tanyaku. 'Karak e wonten tha, nak?" "Sekedap nggih bu." Aku masuk ke dalam dan bertanya pada mama persediaan  nasi aking  itu. Ternyata belum ada lagi. Aku segera keluar dan mengatakan kalau  yang dibutuhkannya tidak ada. Si ibu pun berlalu sambil mengucapkan salam.  Sambil sarapan aku dan mama berbincang tentang ibu itu. Dari mama kuketahui kalau ibu itu suka keliling. Ia berjalan kaki di perumahan tempat kami tinggal untuk membeli karak. Rumahnya sekiitar 10 km dari rumah kami.  Dia membawa kaleng kecil sebagai penakar pengganti timbangan untuk mengetahui berapa kilo yang ia dapatkan dari tiap rumah. Bila mama punya banyak persediaan maka karak pun berpindah tangan. Mama tak pernah mau menerima uang dari ibu itu meski ibu itu menakarnya. K...

NUR RAHMI YANTI : MENYEMAI BULIR HARAPAN DI TANAH GERSANG

Gambar
  Dulu, banyak lahan pertanian di Nusa Tenggara Barat tak tertangani. Dimusim kering, tanah retak tak tertanami. Dalam setahun hanya sekali lahan menghijau saat musim penghujan. Bertahun-tahun dibiarkan, para petani pasrah pada keadaan. Sumber air tak memadai membuat lahan dibiarkan terlantar.  Namun seorang perempuan sederhana dari sebuah desa di Lombok Tengah tak demikian. Di tiap retakan tanah itu ia melihat potensi tersembunyi. Peluang emas untuk kebaikan negeri yang ia diami sejak lahir.  Perempuan  itu adalah Nur Rahmi Yanti, yang akrab disapa Yanti.  Berulang tanya hadir dibenaknya. ”Apa yang bisa kulakukan dengan tanahku?” Ia yakin tanah kering bisa jadi sumber kehidupan asal ada kemauan mengelolanya.  Pikirannya terus berputar. Hingga ia menemukan satu tanaman yang bisa dibudidayakan di lahan kering. Sorgum. Tanaman yang ia kenal saat berkunjung ke pameran tahun 2010.  Sumber : BBPP Binuang, 2024 Ia memilih sorgum karena tanaman ini bisa tum...

TABRAKAN

Gambar
  "Kak aku tabrakan." Suara Dede nampak terengah-engah di ujung telepon. Terdengar ada kegaduhan di dalam mobil. Juga  suara anak-anak remaja yang nampaknya diliputi kecemasan. Kresna yang mulai ikut cemas berusaha menenangkan adiknya.  Kemarin Dede pamit akan jalan-jalan bareng teman sekolah satu geng ke Taman Safari.  Rencananya sebelum ke tempat wisata itu mereka menjemput salah seorang teman. Rumahnya tidak jauh dari situ. Kresna menduga kecelakaan terjadi di dekat rumah teman Dede itu karena seingatnya masih daerah pegunungan. Daerah itu cukup curam dan rawan kecelakaan bila pengemudi tak mengenal lokasi dengan baik.  Kresna meminta Dede bicara dan berunding baik-baik  dengan yang menabrak.  Dengan nada gemetar remaja berambut keriting itu menjawab tidak berani. Dia hanya lapor sama polisi Taman Safari lewat telepon. Mereka takut keluar dari mobil karena singa si penabrak itu masih berada di sekitar mobil yang ditumpangi.  Pasuruan, 17 februa...

MEMBILANG WAKTU

 86400 detik setiap hari.  Berapa detik kau sempat menemui Aku, tanya Tuhan padaku.  Pernahkah menghitungnya?  Aku malu.  Semua terbuka di hadapan-Mu Hal lain yang menarik hatiku. Kusingkat waktu menemui-Mu  Terkadang hanya datang bila kuperlu. Kuberikan waktuku untuk kerja dan usaha Berkutat dengan gadget,  Menyimak  jejaring dunia maya dan selalu lebih  ingin tahu info terbaru  daripada berlama-lama berbincang dengan-Mu 86400 detik setiap hari Ajarku seksama melihat  hidup  Agar tak seperti orang bebal  tetapi menjadi lebih arif. Latihlah diri ini mengelola waktu yang kau beri  diantara ragam godaan di tiap hari Didiklah laku hamba agar tak  bodoh Tempalah untuk mengerti maksud-Mu Agar pada 86400 detik Aku selalu berjalan bersama-Mu.   -- catatan lama, tiga hari pasca opname -- /(MS) 28/5/2017

SEBELUM FEBRUARI PERGI

Gambar
Halo.... Aku datang lagi setelah sekian purnama menyepi. Jemariku tetap menari meski tak di sini.  Kini kurindu kembali pada tempat di mana tulisanku pertama kali mulai mengabadi Menjadi jejak-jejak di hati. *** Wow, senangnya bisa mengisi blog ini lagi. Mungkin dibanding blog-blog yang ada sekarang, blog ini jadul banget…Hehehe… Tak apalah. Setidaknya bisa kubagi catatan-catatan yang telah menghiasi waktu hidupku. Jika nanti membuatmu terinspirasi, tinggalkanlah jejak. Agar aku lebih bersemangat lagi untuk mengajak jemariku menari, menemanimu mencari inspirasi. Terima kasih buat www.penulisbuku.com   yang telah mengadakan webinar bareng mbak Indri Ariadna www.indriariadna.com  pada Sabtu, 19 Februari 2022 kemarin. Materinya keren banget.  Menguatkanku untuk kembali menghiasi beranda blog ini. Dan tulisan ini sebagai penggenapan janji bahwa sebelum Februari pergi aku akan menorehkan lagi kata pertama di Bunga Kata Kita ini.

DEBU DAN SANG FIRMAN

"Firman Tuhan hidup, kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun." Ibrani 4:12 Saya meyakini kebenaran ini. Firman-Nya hidup membasuh bilas ragu saya, menepis kekuatiran saya. Pada saat saya membutuhkan kekuatan, Firman Tuhan hadir sebagai penopang. Di saat saya membutuhkan penerangan bagi sesuatu yang nampaknya gelap Firman-Nya bak pelita menerangi jalan. Satu rahasia yang bukan rahasia saya sampaikan. Jika anda tak tahu apa yang harus diperbuat, ucapkan saja Firman Tuhan. Pujilah nama-Nya. Naikkan mazmur dan syukur bagi Tuhan. Maka damai sejahtera itu mengalirlingkupi hati. Jalan keluar kemudian akan ditemui. Sebab sejatinya debulah kita. Namun di mata-Nya kita berharga. ======= "Sesungguhnya debulah aku.  Kau buat itu jadi berarti dengan kuasa-Mu. Sesungguhnya tak layaklah aku  Kau basuh-layakkan aku dengan darah-Mu. Aku mampu, dengan kekuatan-Mu."    8-3-2019 masa pra paskah

RELA MENERIMA

Sebuah sapaan yang tak direspon seakan memberikan suasana hati yang tidak enak. Komunikasi yang tak berjalan sebagaimana biasanya bisa membuat hati galau. Bahkan berujung kecewa. Ada apa, mengapa dan banyak tanya bertumpuk di kepala mencari jawabnya. Hal negatif seringkali mendominasi sebelum bisa berpikir ke arah yang positif.  Serupa cerita yang ditulis seorang biksu. Ia mengandaikan tentang tumpukan pupuk kandang yang diletakkan orang tak dikenal di depan rumah. Bila si pemilik rumah itu membiarkan pupuk kandang tetap ada di depan rumah maka setiap saat ia akan mendapati bau pupuk kandang di rumahnya, pun dalam kesehariannya. Namun bila dengan pelan-pelan ia memindahkan kotoran itu ke kebun maka ia akan mendapatkan banyak kebaikan. Kotoran itu akan menjadi pupuk yang membuat tanaman berbunga indah dan pohon berbuah lebat. Ia bisa memetik dan memberikan bunga dan buah-buahan dari pohon yang dihasilkan kepada orang lain.  Serupa itu, daripada menumpuk kecurigaan pindahk...