PENDAR CAHAYA

Hotel Jayakarta, Bali
Malam itu selepas jam makan malam. Acara rapat kerja di sebuah hotel di Bali masih satu hari lagi. Sudah dua hari aku berada di tempat ini dan belum ada waktu luang untuk keluar menikmati keindahan pulau dewata. Sebelum memasuki sesi malam hari aku menikmati malam itu dengan menyusuri jalan setapak menuju ruang pertemuan. Dalam gelap samar kulihat taman dengan tanaman tertata apik. Pepohonan besar dipadu dengan perdu dan rerumputan. Konsep menyatu dengan alam nampaknya diterapkan di tempat itu. Keindahan perpaduan aneka tanaman itu akan nampak lebih indah disiang hari. Meski demikian cahaya dari pengaturan lampu yang menerangi tiap gedung membuat suasana malam juga tak kalah indahnya. Suasana malam yang tenang. Di tengah taman yang gelap itu mataku tertuju pada sebuah lampu taman. Lampu antik berbentuk segi enam. Pendar cahaya yang muncul dari lampu itu memberikan bias sinar yang indah di kegelapan. Keindahan yang mendamaikan.


Sembari menikmati keindahan malam itu suara hatiku berkata terkadang saat terpuruk-apapun penyebabnya-kita merasa dunia kita gelap. Kita tak bisa melihat apa apa dan serasa kehilangan arah. Pada kondisi itu bak buluh kita patah, Kita lupa bahwa tak selamanya gelap itu ada. Akan ada siang. Bahkan jika masih diijinkan melintasi situasi yang gelap pun masih ada yang bisa kita harapkan dan dapatkan. Cahaya. Justru keindahannya akan tampak nyata di dalam gelap. 
Ada saat dimana kita mengalami kesedihan yang mendalam. Namun bila kita melihat kesedihan itu secara positif, kita akan menyadari bahwa kesedihan adalah batu loncatan untuk memahami dan menerima kebaikan Tuhan. Mungkin tak seperti yang kita inginkan tapi pasti itu lebih baik. 
 
Keindahan lampu antik nan cantik itu memantik hati untuk menguntai makna dalam larik-larik kata pengingat diri.

“Di gelap berpendar cahaya
 Tersemai damai menyata
 Memupuk syukur di tanah jiwa
 Menyatu dalam aliran doa.

 Sejatinya sedih hanyalah sebuah tanda
 Dari keindahan bahagia”


6 Juli 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FILOSOFI BUNGA ANGGREK

CINTA

SEBELUM FEBRUARI PERGI